Ini Surat Terbuka Schweinsteiger Saat Putuskan Pensiun dari Timnas Jerman

By Admin

nusakini.com-- Bastian Schweinsteiger mengumumkan gantung sepatu dari sepak bola international pada Jumat (29/7). Schweinsteiger pensiun dari tim nasional Jerman pada usia 31 tahun.

Keputusan pensiun itu diungkapkan Schweinsteiger melalui akun sosial media Twitter miliknya. Gelandang Manchester United itu menutup kariernya dengan catatan 120 caps bersama Der Panzer dan menciptakan 24 gol.

Dalam suratnya, Bastian Schweinsteiger mengaku berterima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan kesempatan kepadanya memperkuat timnas Jerman. Tak lupa, Schweinsteiger juga mendoakan kesuksesan bagi negaranya itu di masa depan.

Schweinsteiger memulai debutnya bersama timnas Jerman pada 2004. Tercatat sudah tujuh turnamen yang diikuti Schweinsteiger bersama Die Mannschaft yakni Piala Eropa 2004, 2008, 2012, 2016 serta Piala Dunia 2006, 2010, 2014. Hingga akhir kariernya, eks penggawa Bayern Munchen memiliki pencapaian terbaik yakni membantu Jerman meraih trofi Piala Dunia 2014. (b/ab)

Berikut surat terbuka Schweinsteiger yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia:

Kepada seluruh fans tim nasional Jerman, 

Saya meminta kepada pelatih tim nasional untuk tidak lagi memanggil saya ke timnas Jerman. Sebab, saya ingin mengakhiri karier internasional saya. 

Saya ingin berterima kasih kepada para fans, tim, Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), pelatih, staf pelatih dan semua orang di timnas Jerman. 

Di dalam kesempatan yang diberikan kepada saya sebanyak 120 pertandingan internasional merupakan pengalaman dan juga saat-saat yang menyenangkan serta sebuah kesuksesan. 

Joachim Low tahu betapa berartinya Piala Eropa 2016 bagi saya. Oleh sebab itu, saya ingin melakukan segalanya dan memberikan kemampuan saya untuk memenangi gelar yang belum lagi kita bawa pulang ke Jerman sejak 1996. Tetapi, itu tak terwujud dan saya harus menerimanya. 

Dengan memenangi Piala Dunia 2016, kami menciptakan sesuatu yang bersejarah dan emosional. Hal itu tentu tak bisa terulang dalam karier saya. Itu sebabnya, saya berharap yang terbaik untuk timnas di kualifikasi dan Piala Dunia 2018. 

Seiring keputusan saya meninggalkan tim nasional, saya yang selalu saya anggap seperti keluarga. Saya berharap hubungan ini tetap utuh meski dalam bentuk lain. 

Dan untuk seluruh penggemar, saya ingin mengatakan "Ini menjadi suatu kehormatan bagi saya untuk bisa mempersembahkan permainan kepada Anda semua. Terima kasih untuk segalanya dan semua pengalaman yang saya lalui bersama kalian"